Ada batas, yang meski kau susuri jalan
panjangnya dengan sabar tanpa keluh dan istirahat di pertengahan, tak bisa
sampai, tak mampu bertatap, menyentuh juga berjabat.
Ada jarak yang meski kau buka matamu lebar-lebar tak tertangkap cahaya wajahnya diretina, yang tak terdengar meski kau ucap kata lewat suara keras hingga habis dan serak.
Ada takdir yang meski kau tangisi, kau hujani berbagai penolakan atau kata-kata pembohongan tetap tak mampu kau hindari, tak bisa kau jauhi hingga satu-satunya cara kau mampu keluar atas segala penolakan hanya dengan menjalani.
Ada jarak yang meski kau buka matamu lebar-lebar tak tertangkap cahaya wajahnya diretina, yang tak terdengar meski kau ucap kata lewat suara keras hingga habis dan serak.
Ada takdir yang meski kau tangisi, kau hujani berbagai penolakan atau kata-kata pembohongan tetap tak mampu kau hindari, tak bisa kau jauhi hingga satu-satunya cara kau mampu keluar atas segala penolakan hanya dengan menjalani.